Selasa, 07 November 2023

Efek Begadang bagi Kesehatan Tubuh

Begadang merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mengurangi waktu tidur pada satu hari. Normalnya pada orang dewasa memerlukan waktu tidur setidaknya 7 sampai 9 jam dalam sehari. Namun, orang yang begadang akan mengurangi waktu tidurnya menjadi kurang dari 6 jam atau bahkan tidak tidur sama sekali.

Jika sering dilakukan, begadang tentu berisiko menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Beberapa efek akibat sering begadang yang kerap kali dialami yaitu peningkatan berat badan, stres, penurunan konsentrasi, dan lain sebagainya.

1. Memicu Obesitas

Efek begadang yang pertama adalah dapat membuat seseorang mengalami peningkatan berat badan. Hal tersebut tentu berisiko memicu terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan. Lantas, bagaimana obesitas dipengaruhi oleh waktu tidur?

Singkatnya, tidur merupakan waktu istirahat yang akan dimanfaatkan oleh tubuh untuk memulihkan energi serta memproduksi hormon tertentu. Contoh hormon yang diproduksi ketika tubuh sedang tidur adalah hormon pengatur rasa lapar dan kenyang yaitu hormon gherlin dan leptin.

Ketika dipaksa untuk begadang, tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproduksi hormon tersebut. Akibatnya, tubuh akan mudah merasa lapar sehingga membuat konsumsi makanan tidak terjaga.

2. Menyebabkan Masalah Mental

Efek begadang berikutnya adalah dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah mental. Saat kurang tidur, tubuh akan lebih rentan mengalami stres. Lantaran, hormon kortisol yang memicu terjadinya stres akan diproduksi oleh tubuh dalam jumlah banyak ketika begadang.

Jika terjadi dalam jangka panjang, stres akan menimbulkan masalah mental lain yang cukup serius, seperti gangguan cemas (anxiety disorder) hingga depresi.

3. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem imunitas juga ikut menurun apabila tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat. Pasalnya, antibodi dan senyawa sitokin yang berperan dalam melawan bakteri serta virus penyebab penyakit dalam tubuh akan diproduksi selama waktu tidur. Karena itulah, orang yang sering begadang rentan terserang penyakit karena infeksi bakteri dan virus, seperti flu atau influenza, COVID-19, cacar air, dan lain sebagainya.

4. Menurunkan Fokus atau Konsentrasi

Penurunan fokus atau konsentrasi menjadi efek begadang berikutnya. Kurang tidur diketahui akan membuat tubuh terasa lelah sehingga mengganggu perhatian, konsentrasi serta kewaspadaan seseorang.

Di samping itu, efek begadang juga berdampak pada daya ingat seseorang. Lantaran, sel-sel saraf pada otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan regenerasi apabila begadang sering dilakukan.

5. Memunculkan Masalah Kulit

 Tidak hanya meningkatkan emosi, hormon kortisol yang diproduksi saat tubuh dipaksa untuk begadang juga dapat menimbulkan berbagai macam masalah kulit. Hal ini disebabkan hormon kortisol dapat merusak struktur kolagen pada kulit sehingga elastisitasnya akan menurun. Akibatnya, berbagai macam masalah kulit akan muncul, seperti kulit kusam, jerawat, dan lain sebagainya.

6. Memicu Diabetes

Penyakit diabetes akan meningkat risikonya apabila Anda sering begadang dalam jangka waktu lama. Pasalnya, kurang tidur dalam kurun waktu 3 hari berturut-turut akan membuat metabolisme tubuh terganggu, salah satunya yaitu sekresi hormon insulin. Hormon insulin ini berperan dalam mengatur kadar gula darah pada tubuh. Apabila sekresi hormon insulin terganggu, kadar gula darah akan menumpuk dan memicu terjadinya penyakit diabetes.

7. Gairah Seksual Menurun

Gairah seksual yang menurun adalah efek begadang selanjutnya. Lantaran, begadang akan membuat tubuh menjadi mudah lelah dan mengantuk. Akibatnya, libido atau gairah seksual pun menurun.

Itulah efek begadang bagi kesehatan tubuh yang perlu diwaspadai. Jadi, sesibuk apapun pekerjaan penting untuk tetap menyempatkan waktu beristirahat agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Penanganan Pertama Pada Trauma Gigi

Trauma gigi atau dental trauma adalah suatu kondisi cedera fisik pada gigi dan mulut. Pasien dengan trauma gigi biasanya merasakan rasa sakit yang sangat menyakitkan dan harus mendapatkan penanganan segera. Trauma gigi yang paling sering terjadi adalah gigi patah atau lepas dari tempatnya. Trauma gigi biasa terjadi karena terbentur benda yang keras, seperti jatuh saat anak – anak bermain, kecelakaan kendaraan bermotor, cedera saat, olahraga, insiden kekerasan. Bagian gigi yang sering mengalami trauma gigi  adalah bagian gigi depan.

Secara umum trauma gigi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,sebagai berikut :

  • Gigi patah (fraktur)

Bagian pada gigi yang patah biasanya adalah enamel atau dentin saja, namun bisa juga mengenai ruang pulpa atau tempat saraf. Cara menangani patahan ini pun berbeda setiap jenisnya dan harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.



  • Gigi berpindah tempat (displacement)

Cedera yang parah bisa menyebabkan pergeseran posisi gigi baik ke dalam gusi (intrusi) atau keluar (ekstrusi), bahkan dalam kondisi yang lebih parah, gigi bisa keluar (avulsi) dan tulang pendukung gigi (tulang alveolar) patah.

Apa saja gejala trauma gigi :

  • Gigi terasa nyeri saat disentuh atau ditekan
  • Adanya perdarahan di gusi sekitar gigi yang terkena trauma
  • Gigi goyang
  • Bengkak

Kapan harus periksa?


  • Adanya rasa nyeri yang tidak hilang hanya dengan minum obat anti nyeri
  • Perdarahan yang tidak berhenti
  • Sebagian besar gigi patah
  • Gigi goyang dengan mudah
  • Rahang atas dan bawah tidak bisa kontak (oklusi) normal
  • Gigi keluar atau lenih masuk dari posisi asli
  • Gigi lepas

Namun, terkadang ada gejala ringan dan tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi harus tetap diperiksakan, antara lain :

  • Ada garis retak pada gigi
  • Gigi masih goyang
  • Sakit atau sensitif jika terkena makanan dan minuman panas/dingin
  • Gigi atau gusi sekitar gigi berwarna lebih gelap.

Pertolongan pertama pada gigi yang lepas dari posisinya

Gigi lepas pada orang dewasa, bisa dikembalikan pada posisinya jika masih utuh dan tidak lebih dari 30 menit sejak gigi lepas. Golden time pengembalian gigi yang lepas adalah 15 menit. Jika melewati 2 jam, penempatan kembali gigi yang lepas tidak akan bermanfaat.

Berikut cara melakukan pertolongan pertama pada gigi yang lepas sebagai berikut :

  • Temukan gigi yang tanggal, lalu bersihkan dengan air bersih atau air liur
  • Letakkan kembali pada tempatnya tanpa menyentuh bagian akar. Tekan mahkota gigi dengan ibu jari sampai puncak gigi sama dengan gigi lainnya.
  • Gigit kain untuk menstabilkan posisi gigi sampai anda sampai di dokter gigi
  • Jika tidak bisa dikembalikan pada tempatnya, maka bisa diletakkan dalam wadah yang berisi susu dingin atau air liur dan membawanya ke dokter gigi

Setelah sampai di dokter gigi, dokter gigi akan melakukan prosedur splinting, yaitu teknik yang digunakan untuk menstabilkan gigi yang terkena trauma dengan merekatkannya dengan gigi sebelahnya. Prosedur ini akan dilakukan selama beberapa minggu dan akan dilanjutkan dengan proses perawatan saluran akar gigi.

Sebelum tindakan splinting dilakukan, dokter gigi akan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui tingkat kerusakan pada gigi termasuk fraktur pada rahang. Pada trauma gigi yang tidak dapat dilakukan prosedur seperti diatas, maka bisa dilakukan tindakan pembuatan gigi palsu, dan sebagainya.

UPTD PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Alamat : Jalan Sambiroto RT 01 RW 01 Tembalang 
Telp : (024) 6717053 6717053 
Email : puskesmas.kdm@gmail.com 


    UPTD Puskesmas Kedungmundu sebagai salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Tembalang dengan luas di Kecamatan Tembalang dengan luas wilayah 2.135,96Ha. Kelurahan di kecamatan Tembalang antara lain: Kedungmundu, Tandang, Jangli, Sendangguwo, Sendangmulyo, Sambiroto, Mangunharjo, Bulusan, Meteseh, Rowosari, Kramas dan Tembalang. UPTD Puskesmas Kedungmundu mempunyai wilayah kerja 7 kelurahan dengan 788 RT dan 91 RW.


    Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungmundu meliputi satu kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 141.753 jiwa. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesma Puskesmas Keliling. Keliling. 

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu dari jenis layanan di UPTD Puskesmas Kedungmundu yang memberikan pelayanan.

Adapun kegiatan pelayanan kesehatn gigi dan mulut di dalam gedung berupa:

  1. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut , pengobatan dan pemberian tindakan medis dasar kesehatan gigi dan mulut seperti penambalan gigi, pencabutan gigi dan pembersihan karang gigi. 
  2. Selain itu juga dilakukan penyuluhan atau edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari menjaga kesehatan pribadi.
  3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut, maka dilakukan kegiatan

Adapun kegiatan pelayanan kesehatn gigi dan mulut di luar gedung seperti:
  1. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut untuk warga dan masyarakat
  2. Penjaringan Kesehatan berupa pemeriksaan Gigi dan Mulut siswa sekolah (TK,SD,SMP,SM)
  3. Pembinaan dan Bimbingan Sikat Gigi Bersama siswa SD / MIPenyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa sekolah (TK,SD,SMP,SMA)



Efek Begadang bagi Kesehatan Tubuh

Begadang merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mengurangi waktu tidur pada satu hari. Normalnya pada orang dewasa memerlukan waktu tidur ...